Salah satu hal peting yang ingin diketahui seorang pebisnis adalah kapan bisnisnya balik modal. Namun Pertanyaan yang digunakan sering keliru dengan menanyakan kapan bisnis nya BEP?, saya tahun lalu sudah BEP. BEP sebenarnya digunakan untuk mengetahui jumlah penjualan atau jumlah produk yang harus dicapai agar pendapatan dengan pengeluaran impas (atau hanya membahas pada bagian laba rugi).

Dalam istilah keuangan, BEP adalah titik di mana laba bersih sama dengan nol. Pada saat BEP, suatu bisnis atau proyek telah mencapai tingkat penjualan atau produksi yang diperlukan untuk menutupi semua biaya tetap dan variabelnya. BEP dapat diukur dalam unit fisik atau dalam nilai moneter, tergantung pada bagaimana variabel diukur. Pengetahuan tentang BEP membantu manajemen untuk membuat keputusan yang tepat terkait harga, volume penjualan, dan strategi keuangan untuk mencapai atau melebihi titik impas dan mencapai keuntungan.

Dengan Analisi Break Even Point (BEP) ini, Manajemen Perusahaan dapat mengetahui jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan agar tidak mengalami kerugian dan juga mengetahui jumlah penjualan yang diharuskan untuk memperoleh tingkat keuntungan tertentu serta membantu manajemen dalam pengambilan keputusan apakah akan melanjutkan atau memberhentikan bisnisnya.

Dapat juga dilihat dari untuk perhitungan BEP yang hanya membahas biaya variabel, biaya tetap dan harga jual tanpa membahas untuk modal atau investasi.

Rumus BEP untuk menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi BEP

Rumus BEP untuk menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi BEP Rumus BEP untuk menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi Break Even Point ini dapat dihitung dengan cara membagi total biaya tetap produksi (Production Fixed Cost) dengan Harga Jual per Unit (Sales Price per Unit) dikurangi biaya Variabel yang digunakan untuk menghasilkan produk (Variable Cost). Berkut ini adalah persamaan atau Rumus BEP tersebut :

BEP (dalam Unit) = Biaya Tetap Produksi / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)

Atau

BEP (dalam Unit) = Biaya Tetap Produksi / Margin Kontribusi per unit

Rumus BEP untuk menghitung berapa Rupiah penjualan yang perlu diterima agar terjadi BEP

Rumus BEP untuk menghitung berapa Rupiah penjualan yang perlu diterima agar terjadi Break Even Point ini dapat dihitung dengan cara membagi total biaya tetap produksi (Production Fixed Cost) dengan Harga Jual per Unit (Sales Price per Unit) dikurangi biaya Variabel yang digunakan untuk menghasilkan produk (Variable Cost) kemudian dikalikan dengan Harga per Unit lagi. Berkut ini adalah persamaan atau Rumus BEP tersebut :

BEP (dalam unit) = Biaya Tetap Produksi / (Harga per Unit – Biaya Variabel per Unit)

Atau

BEP (dalam rupiah) = Biaya Tetap Produksi / Margin Kontribusi per unit x Harga per Unit

Sehingga tidak tepat digunakan perhitungan BEP untuk mengetahui kapan balik modal untuk itu analisis keuangan untuk mengetahui kapan balik modal adalah perhitungan payback periode (PP).

Contoh Kasus Perhitungan Break Even Point (BEP) Berikut ini adalah contoh kasus untuk menghitung BEP (Break Even Point) : Sebuah perusahaan yang memproduksi Smartphone ingin mengetahui jumlah unit yang harus diproduksinya agar dapat mencapai break even point (BEP) atau titik impasnya. Biaya Tetap Produksinya adalah sebesar Rp. 500 juta sedangkan biaya variabelnya adalah sebesar Rp. 1 juta. Harga jual per unitnya adalah sebesar Rp. 1,5 juta. Berapakah unit yang harus diproduksi agar dapat mencapai Break Even Point atau titik impasnya?

Diketahui :

Biaya Tetap Produksi : Rp. 500.000.000,-

Biaya Variabel per Unit : Rp. 1.000.000,-

Harga Jual per Unit : Rp. 1.500.000,-

 

Penyelesaian 1 : menghitung BEP dalam Unit :

BEP (dalam Unit) = Biaya Tetap Produksi / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)

BEP (dalam Unit) = 500.000.000 / (1.500.000 – 1.000.000)

BEP (dalam Unit) = 500.000.000 / 500.000

BEP (dalam Unit) = 1.000 unit

Jadi Perusahaan ini harus dapat memproduksi Smartphone sebanyak 1.000 unit untuk mencapai Break Even Point atau titik impasnya

Penyelesaian 2 : menghitung BEP dalam bentuk uang (Rupiah) :

BEP (dalam Rupiah) = Biaya Tetap Produksi / (Harga per Unit – Biaya Variabel per Unit) x Harga per Unit

BEP (dalam Rupiah) = 500.000.000 / (1.500.000 – 1.000.000) x 1.500.000

BEP (dalam Rupiah) = 500.000.000 / 500.000 x 1.500.000

BEP (dalam Rupiah) = 1.500.000.000 (1,5 milliar)

Jadi Perusahaan harus dapat mencapai penjualan sebanyak Rp. 1,5 miliar agar dapat Break Even (tidak untung dan tidak rugi).