Keunggulan Bersaing dimiliki oleh suatu perusahaan bila  mereka berhasil melakukan beberapa kegiatan yang mempunyai nilai lebih kepada pelanggannya secara lebih baik daripada yang dilakukan oleh para pesaingnya. Menurut Michael Porter, keunggulan bersaing dapat dikembangkan dengan  mengikuti satu dari beberapa strategi dibawah ini :

  1. Strategi Kepemimpinan dalam biaya. Menjadi produsen produk dan jasa dengan biaya yang lebih rendah  didalam suatu industri memungkinkan sebuah perusahaan untuk menurunkan harga jual produknya kepada para pelanggan. Pesaing dengan biaya yang lebih tinggi tidak bisa bersaing dalam hal harga dengan perusahaan yang lebih unggul dalam hal biaya ini.
  2. Strategi Diferensiasi (Pembedaan). Mengembangkan berbagai cara untuk melakukan diferensiasi produk dan jasa perusahaan dari para pesaingnya atau mengurangi diferensiasi para pesaingnnya. Hal ini dapat memungkinkan sebuah perusahaan untuk berfokus pada produk atau jasa agar mendapatkan keunggulan dalam segmen atau ceruk (niche) tertentu suatu pasar
  3. Strategi Inovasi. Menemukan berbagai cara baru untuk melakukan bisnis. Hal ini dapat mengembangkan berbagai produk dan jasa yang unik, atau masuk kedalam pasar yang unik. Hal ini juga dapat melibatkan perubahan radikal atas proses bisnis dalam memproduksi atau mendistribusikan produk dan jasa yang begitu berbeda dari cara bisnis dulu dilakukan, hingga dapat mengubah struktur dasar insdustri
  4. Strategi Pertumbuhan. Secara Signifikan memperluas kemampuan perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa, memperluas ke pasar global, melakukan diversifikasi produk dan jasa baru, atau berintegrasi ke dalam produk dan jasa yang berhubungan contoh, Intel telah meningkatkan kapasitas-nya (dan menurunkan biaya-biayanya) seperti yang juga dilakukan pesaingnya, dengan mempertemukan teknologi yang telah dijalankan dengan kegiatan perancangan/disain dan pabrikasi chip yang terintegrasi.
  5. Strategi Persekutuan/Aliansi. Membuat hubungan dan persekutuan bisnis baru dengan para pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan perusahaan-perusahaan lainnya. Hubungan ini dapat meliputi merger, akuisisi, joint venture, membentuk “perusahaan virtual”, atau kesepakatan pemasaran, manufaktur, atau distribusi antara suatu bisnis dengan mitra dagangnya

Dasar Segmentasi Pelanggan

Pasar Konsumen

  1. Faktor demografis (usia, penghasilan, jenis kelamin)
  2. Faktor Sosioekonomi
    (kelas sosial, tahapan dalam siklus kehidupan keluarga)
  3. Faktor Geografis
    (budaya, perbedaan wilayah atau negara)
  4. Faktor Psikologis (gaya hidup, kepribadian)
  5. Pola Konsumsi
    (berat, moderat, dan pengguna ringan)
  6. Faktor Persepsi
    (segmentasi manfaat, pemetaan persepsi)
  7. Pola loyalitas merek

Pasar Industri

  1. Segmen guna akhir (identified by SIC code)
  2. Segmen Produk (berdasar perbedaan teknologi atau ekonomi produksi)
  3. Segmen Geografis (ditetapkan berdasar batas antar negara atau perbedaan regional dalam region)
  4. Segmen faktor pembelian yang seragam (lintas produk/pasar dan segmen geografis)
  5. Segmen ukuran pelanggan